1. Jelaskan salah satu fungsi media Pembelajaran!
Jawaban:
Salah satu manfaat media pembelajaran adalah dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual ataupun melalui buku-buku pengetahuan.
Jadi tidak harus anak yang kaya yang harus mendapat pendidikan seperti yang dikatakan oleh John Dewey (1859-1952) bahwa anak-anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif dan semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/
2. Bagaimanakah teknis dari teknik pembelajaran Think - Pair - Share ??
Jawaban :
TPS memiliki prosedur belajar yang terdiri atas siklus regular dari aktivitas pembelajaran kooperatif. Namun, tahapan TPS dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja dalam tim.Adapaun siklus regular pembelajaran yang dimaksud adalah :
• tahapan pengajaran
• tahapan belajar tim
• tahapan TPS
• tahapan penilaian
• tahapan rekognisi/penghargaan.
Dalam TPS, guru menantang dengan pertanyaan terbuka dan memberi siswa setengah sampai satu menit untuk memikirkan pertanyaan itu. Hal ini penting karena memberikan esempatan siswa untuk mulai merumuskan jawaban dengan mengambil informasi dari memori jangka panjang.
Siswa kemudian berpasangan dengan satu anggota kelompok kolaboratif atau tetangga yang duduk di dekatnya dan mendiskusikan ide-ide mereka tentang pertanyaan selama beberapa menit.Guru dalam hal ini dapat mengatur pasangan yang tidak sekelompok untuk menciptakan variasi gaya belajar bagi siswa. Struktur TPS memberikan kesempatan yang sama pada semua siswa untuk mendiskusikan ide-ide mereka. Hal ini penting karena siswa mulai untuk membangun pengetahuan mereka dalam diskusi ini, di samping untuk mengetahui apa yang mereka dapat lakukan dan belum diketahui. Proses aktif ini biasanya tidak tersedia bagi siswa dalam pembelajaran tradisional.
Setelah beberapa menit guru dapat memilih secara acak pasangan yang ingin berbagi di hadapan kelas. Proses ini dapat dilakukan dengan meminta inisiatif siswa.
http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=mahmuddin.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fmahmuddin.wordpress.com%2F2009%2F12%2F23%2Fpembelajaran-kooperatif-tipe-think-pair-share-tps%2F">href="http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=mahmuddin.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fmahmuddin.wordpress.com%2F2009%2F12%2F23%2Fpembelajaran-kooperatif-tipe-think-pair-share-tps%2F">http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=mahmuddin.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fmahmuddin.wordpress.com%2F2009%2F12%2F23%2Fpembelajaran-kooperatif-tipe-think-pair-share-tps%2F
3. Jelaskan pro dan kontra terhadap hubungan psikologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran ?
Jawaban :
Ada 3 (tiga) perspektif tentang hubungan antara teknologi dengan pendidikan :
1. Perspektif pertama adalah perspektif yang memandang bahwa teknologi adalah produk pendidikan. Perspektif ini berlaku di negara atau lembaga pendidikan yang budaya research & development-nya sudah sangat bagus. Memandang teknologi sebagai produk pendidikan memiliki dampak positif berupa tidak terikatnya pendidikan terhadap keterbatasan teknologi. Kita sering mendengar banyak yang mengeluh “Sekolah kami tidak memiliki fasilitas untuk itu”. Kalimat seperti ini tidak akan muncul, jika perspektif yang dimiliki adalah perspektif teknologi sebagai produk pendidikan.
2. Perspektif kedua, adalah perspektif yang menganggap bahwa teknologi adalah akselerator pendidikan. Perspektif ini bisa benar, jika penguasaan tenaga didik terhadap pedagogik dan andragogik-nya juga sudah benar. Bagaimanapun juga, teknologi hanyalah alat bantu pendidikan. Apalagi jika kita berbicara tentang Teknologi Informasi, yang baru akan bisa punya “taring” jika Sistem Manajemen Informasi, termasuk Learning Content Management System (LCMS)-nya benar-benar tertata dengan rapi dan merupakan produk kerjasama antara para ahli pendidikan, ahli Knowledge Management dan para ahli teknologi IT. [Di Indonesia ada kesalahan persepsi, bahwa Teknologi Informasi untuk Pendidikan hanya kerjaan para ahli komputer].
3. Perspektif Ketiga adalah perspektif yang paling banyak dimiliki oleh kalangan pendidik Indonesia, dan merupakan sebuah salah kaprah akut. Yakni memandang bahwa teknologi adalah Pendidikan. Seakan-akan papan tulis dan metode belajar tradisional tidak punya “tempat” lagi untuk mengembangkan peserta didik yang bermutu. Seakan-akan semuanya harus digantikan dengan komputer dan LCD Proyektor. Seakan-akan Perpustakaan harus dan wajib diganti dengan Internet. Perspektif ini memiliki dampak sangat fatal, yakni hadirnya generasi pendidik yang tidak kreatif, menyerah terhadap keterbatasan yang ada.
Milken Exchange on Education Technology, bagian dari Milken Family Foundation, Amerika Serikat, menuliskan bahwa untuk berhasilnya penerapan teknologi pendidikan di sebuah lembaga pendidikan, haruslah mampu menjawab tantangan-tantangan berikut ini :
• Terpenuhinya standar yang tinggi sesuai dengan era teknologi yang ada saat ini
• Mengadakan sebuah agenda penelitian nasional untuk mengetahui kejelasan penerapannya
• Meningkatkan kapasitas sekolah lokal dan daerah untuk mengaplikasikan kondisi lingkungan pembelajaran tertentu (bagi penerapan teknologi yang dimaksud)
• Mendokumentasikan dan melaporkan setiap hasil penerapannya (dan penelitian) di lapangan
Testimoni :
Dewanty Ajeng :
Ada terdapat beragam media pembelajaran dalam lingkup pendidikan, yang dapat memberikan alternatif bagi pendidik dalam memberikan pembelajaran. Karena di daerah, kultur, dan bahasa yang berbeda, akan timbul pula inteligensi serta cara mengangkap yang berbeda pada anak didik. Oleh karena itu, kembali juga pada kemampuan tenaga pendidik dalam memahami teknik mana yang pantas diapikasikan pada anak didiknya.
cara kuliah online ini terasa cukup efektif, hanya waktu untuk mengumpulkan tugasnya saja yang saya rasa kurang. ..
Mifta Aulia
Selama mengerjakan tugas ini, jujur saja saya sangat kewalahan. Disebabkan banyaknya sumber yang harus dibaca dan diseleksi. Kadang bingung harus memilih URL yang mana yang sesuai dengan materi yang diujikan. Tapi dari semuanya itu, saya merasa senang karena bisa merasakan ternyata beginilah e-learning. Sangat praktis tapi bisa juga sangat kompleks.
Tapi, ada satu yang saya sesalkan, yaitu waktunya yang singkat. Ditambah lagi kuliah hari ini sangat padat sehingga jadi kurang konsentrasi, karena pikirannya sudah terpecah antara mata kuliah yang satu dengan mata kuliah yang lain.
Zahra Afifa
Menurut saya, untuk tugas kelompok yang diberikan pada hari ini sangatlah menarik,karena baru kali ini saya menggunakan gtalk unutuk mengabsesnsi daftar hadir pada hari ini. Walaupun tadi ada sedikit gangguan dalam proses pengkoneksian ke dosen mata kuliah yang bersangkutan maupun bersama teman- teman saya juga. Kemudian pada saat dalam mencari bahan untuk tugas kelompok, saya lumyan cukup bingung juga, Karena ternyata banyak sekali sumber- sumber referensi yang disediakan di internet. Hmmm,,, walaupun demikian saya sudah merasa puas dalam pembelajaran kali ini.
Nana Mawarita
Menurut saya, tugas kelompok yang diberikan kali ini sangat menambah wawasan saya mengenai bagaimana sebenarnya hubungan antara psikologi pendidikan dengan media pembelajarandimana salah satu contoh media pembelajaran adalah teknologi. Dalam mengerjakan tugas ini mahasiswa harus mampu memahami bagaimana sebenarnya psikologi pendidikan itu? Apa-apa saja cakupannya? Mengapa psikologi pendidikan berhubungan dengan media pembelajaran dan teknologi ?
Syarifah Nurul Aini
Saya pribadi merasa sangat exciting dalam mengerjakan tugas kelompok ini. Selain karena bertambahnya wawasan dan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi, saya juga menjadi lebih paham akan hubungan psikologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran, yang mana kedua hal ini sangat berhubungan dan sangat membantu proses belajar di masa sekarang maupun di masa depan. Satu hal lagi yang baru ini saya rasakan. Yaitu belajar melalui distance e-learning dan absensi dengan menggunakan gtalk, saya rasa akan banyak lagi inovasi-inovasi dalam teknologi yang akan di pelajari melalui mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Anggota :
Syarifah Nurul Aini (09 - 010)
Nana Mawarita (09-016)
Mifta Aulia (09 - 020)
Dewanty Ajeng Wiradita (09 – 036 )
Zahra Afifa ( 09 – 048 )