UAS

Menghadapi Ujian Akhir Semester


Tidak terasa, ujian akhir sudah di depan mata. Padahal seperti baru kemarin saya menghadapi ujian akhir dan sekarang ujian tinggal beberapa hari lagi.

Apa saya siap meghadapi uas kali ini ?
Saya merasa belum ada persiapan khusus untuk menghadapi uas kali ini. Apa cukup ya membuat persiapan uas dengan waktu yang hanya tinggal beberapa hari saja?

Mmm....
Saya rasa belum terlambat untuk membuat persiapan sekarang, karena ada pepatah mengatakan “dimana ada kemauan disitu ada jalan”. Jadi walaupun waktu sudah mepet asal kita tetap semangat, menghadapinya pasti ujian akhir kali ini hasilnya memuaskan. Dan jangan lupa untuk berdoa pada-NYA

selamat ujian dan semoga sukaea...

tetap semangat !!

LAPORAN TUGAS PROYEK

untuk meng-upload laporan hasil proyek klik disini


Nama Kelompok

Syarifah Nurul Aini (09-010)
Nana Mawarita (09-016)
Mifta Aulia (09-020)
Dewanty Ajeng Wiradita (09-036)
Zahra Afifa (09-048)

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI; (TUGAS KELOMPOK)

Fenomena PAUD di Indonesia

Usia dini amat menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia selanjutnya. Sebab, pada usia ini dasar-dasar kepribadian anak telah terbentuk. Pada masa itu anak-anak mengalami salah satu krisis yang disebut krisis pembentukan dasar-dasar kepribadian. Jika pada masa itu mereka mendapat pendidikan yang benar akan terbentuk dasar-dasar kepribadian yang kuat. Sebaliknya, jika mendapat pendidikan yang salah maka akan terbentuk dasar kepribadian yang tidak baik. Usia dini sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian, yang akan memberi warna ketika seorang anak kelak menjadi dewasa. Namun, banyak orang tua yang tak setuju dengan pendidikan usia dini ini. Mereka mengatakan bahwa anak-anak usia dini tersebut tak seharusnya diberikan pendidikan, karena mereka belum bisa mencernanya. Padahal menurut Bower (1989) dalam bukunya Rational Infant- bahwa bayi dalam tahap infancy sudah dapat berpikir logis, artinya kemampuan berpikir pada manusia sudah ada sejak tahun pertama kehidupan.itulah sebabnya para orang tua tak perlu cemas dengan PAUD ini. Selain itu psikososial anak harus dikembangkan sedini mungkin. Si anak harus diperkenalkan dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Namun, Yang terpenting dalam PAUD adalah bagaimana perilaku dan perlakuan pendidik terhadap anak-anak ini. Sebagai seorang pendidik, guru harus menjadi contoh yang baik kepada muridnya, jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak sesuai, karena anak akan cepat menirunya. Ingat, bahwa perkembangan otak anak sangat pesat di usia lima tahun pertama. Kemudian, kurikulum pendidikannya harus sesuai dengan usia anak. Karena anak usia ini sedang senangnya bermain, maka kita dapat memberikan permainan yang mengasah kognitif anak. Selain itu , pendidikan seks juga dapat diajarkan pada anak usia 0-5 tahun. Namun caranya tentu berbeda dengan anak yang usianya lebih tua.

Teknik atau strageginya antara lain:

  • Membantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan di depan umum seperti anak selesai mandi harus mengenakan baju kembali di dalam kamar mandi atau di dalam kamar. Anak diberi tahu tentang hal-hal pribadi, tidak boleh disentuh, dan dilihat orang lain.
  • Mengajar anak untuk mengetahui perbedaan anatomi tubuh laki-laki dan perempuan.
  • Memberikan penjelasan tentang proses perkembangan tubuh seperti hamil dan

melahirkan dalam kalimat yang sederhana, bagaimana bayi bisa dalam kandungan ibu sesuai tingkat kognitif anak. Tidak diperkenankan berbohong kepada anak seperti “adik datang dari langit atau dibawa burung”. Penjelasan disesuaikan dengan keingintahuan atau pertanyaan anak misalnya

dengan contoh yang terjadi pada binatang.


Ada lima karakteristik bermain yang esensial dalam hubungan dengan PAUD (Hughes, 1999), yaitu: meningkatkan motivasi, pilihan bebas (sendiri tanpa paksaan), non linier, menyenangkan dan pelaku terlibat secara aktif.

Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikososial dan tidak terbatas

pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di dalam keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini.

Fenomena PAUD di Mancanegara

Dari masa ke masa pendidikan selau berusaha menjadi solusi terbaik dalam memecahkan masalah manusia. Banyak kurikulum yang diganti, metode pembelajaran di perbaiki, dan sebagainya. Tak hanya di sekolah-sekolah tingkat menengah, anak-anak usia dini pun ikut dalam perkembangan ini.

Berdasarkan sebuah penelitian di Inggris, ternyata banyak yang harus diubah dalam pendidikan usia dini. Pengenalan Tahap Foundation dan undang-undang yang terkait merupakan sebuah inovasi radikal yang mengubah pendidikan anak usia dini. Effective Provider Pre-school Education(EPPE), program penelitian ini terus memberikan kontribusi untuk mencapai perbaikan dalam praktek ini. Proyek Lingkungan EPPE diterapkan pada sebuah Rating Scales untuk mengidentifikasi kualitas penyediaan pendidikan, dan menggunakan analisis bertingkat untuk mengisolasi variabel independen yang paling penting dalam menjelaskan variasi dalam kemajuan dan perkembangan anak-anak muda selama waktu mereka di pra-sekolah. Analisis multi-level diidentifikasi 'baik' dan 'baik' pusat, berdasarkan hasil anak terukur. Dua belas dari pusat-pusat yang dipilih untuk pertanyaan mendalam studi kasus kualitatif yang baik diperpanjang dan Triangulasi analisis kuantitatif. Tulisan ini menunjukkan bagaimana temuan kualitatif, serta beberapa data yang mereka telah ditarik dari, telah kemudian diterapkan untuk memberikan bimbingan praktis dan contoh sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan tahun-tahun awal praktik pendidikan.


Daftar Pustaka

http://mulok.library.um.ac.id/home.php?s_data=Skripsi&id=36837&mod=b&cat=4

http://www.ui.ac.id/download/kliping/050506/Pendidikan_Usia_Dini_Mengajar_Anak_Berpikir_Kritis%28Bagus_Takwin%29.pdf

http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1461683781&sid=3&Fmt=2&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD

http://paud-usia-dini.blogspot.com/2008/06/beyond-centre-and-circle-time.html

Nama Kelompok


Syarifah Nurul Aini (09-010)
Nana Mawarita (09-016)
Mifta Aulia (09-020)
Dewanty Ajeng Wiradita (09-036)
Zahra Afifa (09-048)

Tugas Individu 3


Serpihan cinta


Cinta layaknya karang

Walau dihempas ombak tetap berdiri tegak

Namun bila masanya

Akan hancur jadi serpihan duka

Cinta ibarat jarum

Tajam ,

Menusuk setiap yang permainkannya

Namun,

Cinta mampu menyatukan yang pernah terpisah

Cinta laksana madu

Manis dan kelembutannya buat hati terperdaya

Cinta itu perkasa

Sanggup menopang,

Menahan tanpa sempat jatuh tersungkur

Saat hati terluka, menangis pedih

Bias senyum cinta berikan ceria

Cinta bagai laut,

Terbangun dari hilir

Menghanyutkan setiap yang menghampiri

Cinta adalah jalan

Harus ditempuh walau gaduh

Tanpa keluh dan kata aduh

Walau terkadang cinta hadirkan luka

Tetapi luka tuk cinta umpama telaga

Tiap insan dapat bercermin dengan sengaja

Sesungguhnya cinta untuk hidup

Dan hidup untuk cinta……..



Oleh: nana mawarita S

TUGAS KELOMPOK KULIAH ONLINE 2

1. Jelaskan salah satu fungsi media Pembelajaran!

Jawaban:

Salah satu manfaat media pembelajaran adalah dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual ataupun melalui buku-buku pengetahuan.
Jadi tidak harus anak yang kaya yang harus mendapat pendidikan seperti yang dikatakan oleh John Dewey (1859-1952) bahwa anak-anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif dan semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/

2. Bagaimanakah teknis dari teknik pembelajaran Think - Pair - Share ??
Jawaban :
TPS memiliki prosedur belajar yang terdiri atas siklus regular dari aktivitas pembelajaran kooperatif. Namun, tahapan TPS dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja dalam tim.Adapaun siklus regular pembelajaran yang dimaksud adalah :
• tahapan pengajaran
• tahapan belajar tim
• tahapan TPS
• tahapan penilaian
• tahapan rekognisi/penghargaan.
Dalam TPS, guru menantang dengan pertanyaan terbuka dan memberi siswa setengah sampai satu menit untuk memikirkan pertanyaan itu. Hal ini penting karena memberikan esempatan siswa untuk mulai merumuskan jawaban dengan mengambil informasi dari memori jangka panjang.
Siswa kemudian berpasangan dengan satu anggota kelompok kolaboratif atau tetangga yang duduk di dekatnya dan mendiskusikan ide-ide mereka tentang pertanyaan selama beberapa menit.Guru dalam hal ini dapat mengatur pasangan yang tidak sekelompok untuk menciptakan variasi gaya belajar bagi siswa. Struktur TPS memberikan kesempatan yang sama pada semua siswa untuk mendiskusikan ide-ide mereka. Hal ini penting karena siswa mulai untuk membangun pengetahuan mereka dalam diskusi ini, di samping untuk mengetahui apa yang mereka dapat lakukan dan belum diketahui. Proses aktif ini biasanya tidak tersedia bagi siswa dalam pembelajaran tradisional.
Setelah beberapa menit guru dapat memilih secara acak pasangan yang ingin berbagi di hadapan kelas. Proses ini dapat dilakukan dengan meminta inisiatif siswa.
http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=mahmuddin.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fmahmuddin.wordpress.com%2F2009%2F12%2F23%2Fpembelajaran-kooperatif-tipe-think-pair-share-tps%2F">href="http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=mahmuddin.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fmahmuddin.wordpress.com%2F2009%2F12%2F23%2Fpembelajaran-kooperatif-tipe-think-pair-share-tps%2F">http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=mahmuddin.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fmahmuddin.wordpress.com%2F2009%2F12%2F23%2Fpembelajaran-kooperatif-tipe-think-pair-share-tps%2F

3. Jelaskan pro dan kontra terhadap hubungan psikologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran ?

Jawaban :
Ada 3 (tiga) perspektif tentang hubungan antara teknologi dengan pendidikan :
1. Perspektif pertama adalah perspektif yang memandang bahwa teknologi adalah produk pendidikan. Perspektif ini berlaku di negara atau lembaga pendidikan yang budaya research & development-nya sudah sangat bagus. Memandang teknologi sebagai produk pendidikan memiliki dampak positif berupa tidak terikatnya pendidikan terhadap keterbatasan teknologi. Kita sering mendengar banyak yang mengeluh “Sekolah kami tidak memiliki fasilitas untuk itu”. Kalimat seperti ini tidak akan muncul, jika perspektif yang dimiliki adalah perspektif teknologi sebagai produk pendidikan.
2. Perspektif kedua, adalah perspektif yang menganggap bahwa teknologi adalah akselerator pendidikan. Perspektif ini bisa benar, jika penguasaan tenaga didik terhadap pedagogik dan andragogik-nya juga sudah benar. Bagaimanapun juga, teknologi hanyalah alat bantu pendidikan. Apalagi jika kita berbicara tentang Teknologi Informasi, yang baru akan bisa punya “taring” jika Sistem Manajemen Informasi, termasuk Learning Content Management System (LCMS)-nya benar-benar tertata dengan rapi dan merupakan produk kerjasama antara para ahli pendidikan, ahli Knowledge Management dan para ahli teknologi IT. [Di Indonesia ada kesalahan persepsi, bahwa Teknologi Informasi untuk Pendidikan hanya kerjaan para ahli komputer].
3. Perspektif Ketiga adalah perspektif yang paling banyak dimiliki oleh kalangan pendidik Indonesia, dan merupakan sebuah salah kaprah akut. Yakni memandang bahwa teknologi adalah Pendidikan. Seakan-akan papan tulis dan metode belajar tradisional tidak punya “tempat” lagi untuk mengembangkan peserta didik yang bermutu. Seakan-akan semuanya harus digantikan dengan komputer dan LCD Proyektor. Seakan-akan Perpustakaan harus dan wajib diganti dengan Internet. Perspektif ini memiliki dampak sangat fatal, yakni hadirnya generasi pendidik yang tidak kreatif, menyerah terhadap keterbatasan yang ada.
Milken Exchange on Education Technology, bagian dari Milken Family Foundation, Amerika Serikat, menuliskan bahwa untuk berhasilnya penerapan teknologi pendidikan di sebuah lembaga pendidikan, haruslah mampu menjawab tantangan-tantangan berikut ini :
• Terpenuhinya standar yang tinggi sesuai dengan era teknologi yang ada saat ini
• Mengadakan sebuah agenda penelitian nasional untuk mengetahui kejelasan penerapannya
• Meningkatkan kapasitas sekolah lokal dan daerah untuk mengaplikasikan kondisi lingkungan pembelajaran tertentu (bagi penerapan teknologi yang dimaksud)
• Mendokumentasikan dan melaporkan setiap hasil penerapannya (dan penelitian) di lapangan

Testimoni :

Dewanty Ajeng :
Ada terdapat beragam media pembelajaran dalam lingkup pendidikan, yang dapat memberikan alternatif bagi pendidik dalam memberikan pembelajaran. Karena di daerah, kultur, dan bahasa yang berbeda, akan timbul pula inteligensi serta cara mengangkap yang berbeda pada anak didik. Oleh karena itu, kembali juga pada kemampuan tenaga pendidik dalam memahami teknik mana yang pantas diapikasikan pada anak didiknya.
cara kuliah online ini terasa cukup efektif, hanya waktu untuk mengumpulkan tugasnya saja yang saya rasa kurang. ..

Mifta Aulia
Selama mengerjakan tugas ini, jujur saja saya sangat kewalahan. Disebabkan banyaknya sumber yang harus dibaca dan diseleksi. Kadang bingung harus memilih URL yang mana yang sesuai dengan materi yang diujikan. Tapi dari semuanya itu, saya merasa senang karena bisa merasakan ternyata beginilah e-learning. Sangat praktis tapi bisa juga sangat kompleks.
Tapi, ada satu yang saya sesalkan, yaitu waktunya yang singkat. Ditambah lagi kuliah hari ini sangat padat sehingga jadi kurang konsentrasi, karena pikirannya sudah terpecah antara mata kuliah yang satu dengan mata kuliah yang lain.

Zahra Afifa
Menurut saya, untuk tugas kelompok yang diberikan pada hari ini sangatlah menarik,karena baru kali ini saya menggunakan gtalk unutuk mengabsesnsi daftar hadir pada hari ini. Walaupun tadi ada sedikit gangguan dalam proses pengkoneksian ke dosen mata kuliah yang bersangkutan maupun bersama teman- teman saya juga. Kemudian pada saat dalam mencari bahan untuk tugas kelompok, saya lumyan cukup bingung juga, Karena ternyata banyak sekali sumber- sumber referensi yang disediakan di internet. Hmmm,,, walaupun demikian saya sudah merasa puas dalam pembelajaran kali ini.

Nana Mawarita
Menurut saya, tugas kelompok yang diberikan kali ini sangat menambah wawasan saya mengenai bagaimana sebenarnya hubungan antara psikologi pendidikan dengan media pembelajarandimana salah satu contoh media pembelajaran adalah teknologi. Dalam mengerjakan tugas ini mahasiswa harus mampu memahami bagaimana sebenarnya psikologi pendidikan itu? Apa-apa saja cakupannya? Mengapa psikologi pendidikan berhubungan dengan media pembelajaran dan teknologi ?

Syarifah Nurul Aini
Saya pribadi merasa sangat exciting dalam mengerjakan tugas kelompok ini. Selain karena bertambahnya wawasan dan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi, saya juga menjadi lebih paham akan hubungan psikologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran, yang mana kedua hal ini sangat berhubungan dan sangat membantu proses belajar di masa sekarang maupun di masa depan. Satu hal lagi yang baru ini saya rasakan. Yaitu belajar melalui distance e-learning dan absensi dengan menggunakan gtalk, saya rasa akan banyak lagi inovasi-inovasi dalam teknologi yang akan di pelajari melalui mata kuliah Psikologi Pendidikan.


Anggota :
Syarifah Nurul Aini (09 - 010)
Nana Mawarita (09-016)
Mifta Aulia (09 - 020)
Dewanty Ajeng Wiradita (09 – 036 )
Zahra Afifa ( 09 – 048 )

Tugas Kelompok Uji Kuliah Online


1. Jelaskan salah satu fungsi media Pembelajaran!

Jawaban:

Salah satu manfaat media pembelajaran adalah dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual ataupun melalui buku-buku pengetahuan.
Jadi tidak harus anak yang kaya yang harus mendapat pendidikan seperti yang dikatakan oleh John Dewey (1859-1952) bahwa anak-anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif dan semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.


2. Bagaimanakah teknis dari teknik pembelajaran Think - Pair - Share ??
Jawaban :
TPS memiliki prosedur belajar yang terdiri atas siklus regular dari aktivitas pembelajaran kooperatif. Namun, tahapan TPS dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja dalam tim.Adapaun siklus regular pembelajaran yang dimaksud adalah :
• tahapan pengajaran
• tahapan belajar tim
• tahapan TPS
• tahapan penilaian
• tahapan rekognisi/penghargaan.
Dalam TPS, guru menantang dengan pertanyaan terbuka dan memberi siswa setengah sampai satu menit untuk memikirkan pertanyaan itu. Hal ini penting karena memberikan esempatan siswa untuk mulai merumuskan jawaban dengan mengambil informasi dari memori jangka panjang.
Siswa kemudian berpasangan dengan satu anggota kelompok kolaboratif atau tetangga yang duduk di dekatnya dan mendiskusikan ide-ide mereka tentang pertanyaan selama beberapa menit.Guru dalam hal ini dapat mengatur pasangan yang tidak sekelompok untuk menciptakan variasi gaya belajar bagi siswa. Struktur TPS memberikan kesempatan yang sama pada semua siswa untuk mendiskusikan ide-ide mereka. Hal ini penting karena siswa mulai untuk membangun pengetahuan mereka dalam diskusi ini, di samping untuk mengetahui apa yang mereka dapat lakukan dan belum diketahui. Proses aktif ini biasanya tidak tersedia bagi siswa dalam pembelajaran tradisional.
Setelah beberapa menit guru dapat memilih secara acak pasangan yang ingin berbagi di hadapan kelas. Proses ini dapat dilakukan dengan meminta inisiatif siswa.
Jelaskan pro dan kontra terhadap hubungan psikologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran ?

Jawaban :
Ada 3 (tiga) perspektif tentang hubungan antara teknologi dengan pendidikan :
1. Perspektif pertama adalah perspektif yang memandang bahwa teknologi adalah produk pendidikan. Perspektif ini berlaku di negara atau lembaga pendidikan yang budaya research & development-nya sudah sangat bagus. Memandang teknologi sebagai produk pendidikan memiliki dampak positif berupa tidak terikatnya pendidikan terhadap keterbatasan teknologi. Kita sering mendengar banyak yang mengeluh “Sekolah kami tidak memiliki fasilitas untuk itu”. Kalimat seperti ini tidak akan muncul, jika perspektif yang dimiliki adalah perspektif teknologi sebagai produk pendidikan.
2. Perspektif kedua, adalah perspektif yang menganggap bahwa teknologi adalah akselerator pendidikan. Perspektif ini bisa benar, jika penguasaan tenaga didik terhadap pedagogik dan andragogik-nya juga sudah benar. Bagaimanapun juga, teknologi hanyalah alat bantu pendidikan. Apalagi jika kita berbicara tentang Teknologi Informasi, yang baru akan bisa punya “taring” jika Sistem Manajemen Informasi, termasuk Learning Content Management System (LCMS)-nya benar-benar tertata dengan rapi dan merupakan produk kerjasama antara para ahli pendidikan, ahli Knowledge Management dan para ahli teknologi IT. [Di Indonesia ada kesalahan persepsi, bahwa Teknologi Informasi untuk Pendidikan hanya kerjaan para ahli komputer].
3. Perspektif Ketiga adalah perspektif yang paling banyak dimiliki oleh kalangan pendidik Indonesia, dan merupakan sebuah salah kaprah akut. Yakni memandang bahwa teknologi adalah Pendidikan. Seakan-akan papan tulis dan metode belajar tradisional tidak punya “tempat” lagi untuk mengembangkan peserta didik yang bermutu. Seakan-akan semuanya harus digantikan dengan komputer dan LCD Proyektor. Seakan-akan Perpustakaan harus dan wajib diganti dengan Internet. Perspektif ini memiliki dampak sangat fatal, yakni hadirnya generasi pendidik yang tidak kreatif, menyerah terhadap keterbatasan yang ada.
Milken Exchange on Education Technology, bagian dari Milken Family Foundation, Amerika Serikat, menuliskan bahwa untuk berhasilnya penerapan teknologi pendidikan di sebuah lembaga pendidikan, haruslah mampu menjawab tantangan-tantangan berikut ini :
• Terpenuhinya standar yang tinggi sesuai dengan era teknologi yang ada saat ini
• Mengadakan sebuah agenda penelitian nasional untuk mengetahui kejelasan penerapannya
• Meningkatkan kapasitas sekolah lokal dan daerah untuk mengaplikasikan kondisi lingkungan pembelajaran tertentu (bagi penerapan teknologi yang dimaksud)
• Mendokumentasikan dan melaporkan setiap hasil penerapannya (dan penelitian) di lapangan



Testimoni :

Dewanty Ajeng :
Ada terdapat beragam media pembelajaran dalam lingkup pendidikan, yang dapat memberikan alternatif bagi pendidik dalam memberikan pembelajaran. Karena di daerah, kultur, dan bahasa yang berbeda, akan timbul pula inteligensi serta cara mengangkap yang berbeda pada anak didik. Oleh karena itu, kembali juga pada kemampuan tenaga pendidik dalam memahami teknik mana yang pantas diapikasikan pada anak didiknya.

Mifta Aulia
Selama mengerjakan tugas ini, jujur saja saya sangat kewalahan. Disebabkan banyaknya sumber yang harus dibaca dan diseleksi. Kadang bingung harus memilih URL yang mana yang sesuai dengan materi yang diujikan. Tapi dari semuanya itu, saya merasa senang karena bisa merasakan ternyata beginilah e-learning. Sangat praktis tapi bisa juga sangat kompleks.
Tapi, ada satu yang saya sesalkan, yaitu waktunya yang singkat. Ditambah lagi kuliah hari ini sangat padat sehingga jadi kurang konsentrasi, karena pikirannya sudah terpecah antara mata kuliah yang satu dengan mata kuliah yang lain.

Zahra Afifa
Menurut saya, untuk tugas kelompok yang diberikan pada hari ini sangatlah menarik,karena baru kali ini saya menggunakan gtalk unutuk mengabsesnsi daftar hadir pada hari ini. Walaupun tadi ada sedikit gangguan dalam proses pengkoneksian ke dosen mata kuliah yang bersangkutan maupun bersama teman- teman saya juga. Kemudian pada saat dalam mencari bahan untuk tugas kelompok, saya lumyan cukup bingung juga, Karena ternyata banyak sekali sumber- sumber referensi yang disediakan di internet. Hmmm,,, walaupun demikian saya sudah merasa puas dalam pembelajaran kali ini.

Nana Mawarita
Menurut saya, tugas kelompok yang diberikan kali ini sangat menambah wawasan saya mengenai bagaimana sebenarnya hubungan antara psikologi pendidikan dengan media pembelajarandimana salah satu contoh media pembelajaran adalah teknologi. Dalam mengerjakan tugas ini mahasiswa harus mampu memahami bagaimana sebenarnya psikologi pendidikan itu? Apa-apa saja cakupannya? Mengapa psikologi pendidikan berhubungan dengan media pembelajaran dan teknologi ?

Syarifah Nurul Aini
Saya pribadi merasa sangat exciting dalam mengerjakan tugas kelompok ini. Selain karena bertambahnya wawasan dan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi, saya juga menjadi lebih paham akan hubungan psikologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran, yang mana kedua hal ini sangat berhubungan dan sangat membantu proses belajar di masa sekarang maupun di masa depan. Satu hal lagi yang baru ini saya rasakan. Yaitu belajar melalui distance e-learning dan absensi dengan menggunakan gtalk, saya rasa akan banyak lagi inovasi-inovasi dalam teknologi yang akan di pelajari melalui mata kuliah Psikologi Pendidikan.


Situs URL

">http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/
http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=mahmuddin.wordpress.com
http://aku.rezaervani.com/?p=430
http://amrull4h99.wordpress.com/2009/12/24/landasan-psikologi-pendidikan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik


Nama Kelompok

Syarifah Nurul Aini (091301010)
Nana Mawarita (091301016)

Mifta Aulia (091301020)
Dewanty Ajeng Wiradita (091301036)
Zahra Afifa (091301048)

Tugas Proyek I

untuk men-download proposal proyek I, silahkan klik di sini